Yaitu dengan menancapkan sebuah batang logam atau pasak biasanya di pasang tegak lurus masuk kedalam tanah. Ada juga yang menggunakan pipa galvanis yang di dalamnya di isi dengan kabel BC, kemudian di hubungkan dengan kabel penyalur melalui bak kontrol.
Bila sistem single grounding masih mendapatkan hasil kurang baik, maka perlu di tambahkan material logam arus pelepas ke dalam tanah yang jarak antara batang logam atau material minimal 2 meter dan dihubungkan dengan kabel BC/BCC.
Penambahan batang logam atau material dapat juga di tanam mendatar dengan kedalaman tertentu, bisa juga mengelilingi bangunan membentuk cincin atau cakar ayam. Kedua teknik ini bisa juga di terapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan sebaran/resistansi kurang dari 5 Ohm setelah pengukuran dengan Earth Tester Ground.
2. DC Current Gain (hFE) is 800 maximum 3. Continuous Collector current (IC) is 500mA 4. Emitter Base Voltage (VBE) is 5V 5. Base Current(IB) is 5mA maximum 6. Available in To-92 Package
Resistor
Menghambat daya
Dasar Teori
3.7 KONFIGURASI UMUM KOLEKTOR
Gambar 3.20 Notasi dan simbol yang digunakan dengan konfigurasi common-collector: (a) transistor pnp; (b) transistor npn.
Gambar 3.21 Kolektor umum
konfigurasi yang digunakan untuk
tujuan pencocokan impedansi.
Transistor dapat dibuat dalam tiga konfigurasi yaitu Common Emitter (CE),
Common Collector (CC) , Common Base (CB). Common Emitter adalah
memakai bersama kaki Emitter antara Input dan output
3.8 BATASAN PENGOPERASIAN
Adapun karakteristik Input-Output transistor konfigurasi Common Emitter
adalah seperti gambar 3.22. Pada kurva karakteristik input dimana semakin
besar VBE maka semakin besar IB dimana VBE maksimum untuk Si adalah
0,7 Volt dan Ge adalah 0,3 Volt. Pada kurva karakteristik output dibagi tiga
operasi yaitu:
1. daerah saturasi (saturation region) yang artinya output menjadi
cacat,
2. daerah aktif (active ragion) yang artinya output tidak cacat asalkan
arus IB berfluktuasi masih dalam daera aktif.
3. Daerah cutoff yang artinya output akan terpotong.
Gambar 3.22 Mendefinisikan linier
wilayah operasi (tidak terdistorsi)
untuk transistor.
Tingkat disipasi maksimum ditentukan oleh persamaan berikut:
Untuk perangkat pada Gambar 3.22, disipasi daya kolektor ditentukan sebagai 300 mW. Pertanyaan kemudian muncul tentang bagaimana memplot kurva disipasi daya kolektor yang ditentukan oleh fakta bahwa
Pada titik mana pun pada karakteristik produk VCE dan IC harus sama dengan 300 mW. Jika kita memilih IC menjadi nilai maksimum 50 mA dan mensubstitusinya ke dalam hubungan di atas, kita memperoleh
hasil bahwa jika IC 50 mA, maka VCE 6 V pada kurva disipasi daya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.22. Jika sekarang kita memilih VCE sebagai nilai maksimumnya 20 V, level IC adalah sebagai berikut:
menentukan titik kedua pada kurva daya. Jika sekarang kita memilih level IC di midrange seperti 25 mA, dan menyelesaikan level VCE yang dihasilkan, kami memperoleh
Percobaan
A. Prosedur percobaan
Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
Buka bagian Terminals mode ().
Pilih terminal yang diperlukan.
Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output LED pada rangkaian sensor sentuh tersebutdan motor sebagai penggerak keran
B. Rangkaian Simulasi
C. Prinsip Kerja
Arus mengalir dari kolektor ke emitor jika pada base ada tegangan yang memenuhi agar transistor npn aktif.
Sedangkan pada PNP arus mengalir dari emitor ke kolektor jika ada tegangan di kaki base yang memenuhi syarat transistor PNP aktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar